Surat-Kabar, Jeneponto | Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto berhasil keluar sebagai terbaik 3 Kabupaten/Kota se Indonesia dalam kategori Gelar Pangan Murah (GPM) pada Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Award yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (BPN).
SPHP Award berlangsung di Hotel Intercontinental JI. Raya Uluwatu No.45, Jimbaran, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat, 15 September 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jeneponto. Hartawan, GS merasa sangat bersyukur bisa menghadiri langsung kegiatan itu untuk menerima penghargaan dan piala dari Kepala Bapenas, Arief Prasetyo Adi.
“Kami merasa bangga atas capaian ini. Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari petunjuk Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, dan kolaborasi lintas stakeholder, OPD terkait Pemkab Jeneponto,” kata Hartawan kepada terkini.id, Senin, 18 September 2023.
Hartawan menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua stakeholder yang selama ini berperan aktif dalam kegiatan gelar pangan murah yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Jeneponto.
“Dinas Ketahanan Pangan Jeneponto memiliki program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang sangat didukung oleh Bulog, Misi Pasar Raya, PTPN 14, PT Bohkpand, Idfood, Pelaku UMKM, Gapoktan dan Poktan dan KWT, untuk itu kami sangat berterima kasih atas dukungannya sehingga program tersebut dapat berjalan dengan lancar dan berhasil menjadi terbaik ketiga tingkat Nasional,” ucap Hartawan.
Selain itu, Hartawan juga menyampaikan terima kepada Gubernur Sulsel atas bimbingannya dalam melaksanakan program gerakan pangan murah di Jeneponto.
“Untuk itu kami sangat berharap kepada Pj Gubernur Sulsel agar sinergitas tetap dapat terjalin ke depan, khususnya dalam mewujudkan program kedaulatan dan ketahanan pangan di Kabupaten Jeneponto,” harapnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Ketahanan Pangan memiliki fungsi penting dalam perekonomian sebagai stabilisasi alokasi, dan distribusi.
“Melalui Gerakan Pangan Murah, kami berharap masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan dengan harga terjangkau,” jelas Hartawan.
Lebih lanjut, Hartawan mengatakan, harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait, dan biasa digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan.
“Jika terjadi gejolak harga pangan, itu berarti menunjukkan adanya gejala terganggunya distribusi pangan yang disebabkan dua hal, yaitu pasokan atau meningkatnya permintaan,” terangnya.
Kadis Ketahanan Pangan Jeneponto, Hartawan menambahkan, pihaknya terus bekerja keras menjaga pasokan bahan pangan dalam menghadapi el nino.
“Sehingga gerakan pangan murah sangat perlu dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan strategis dengan harga yang terjangkau, kami berharap dengan terlaksananya GPM ini dapat menurunkan inflasi,” tutup Hartawan. (**)