Surat-Kabar.com | Dalam forum tingkat tinggi KTT ASEAN India ke-22 di Kuala Lumpur, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono memanfaatkan panggung diplomasi untuk menyoroti peluang kerja sama strategis antara Indonesia dan India dalam bidang ketahanan pangan khususnya melalui pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Bagi Sugiono, kerja sama pangan bukan sekadar urusan gizi. Ia memandangnya sebagai bentuk solidaritas Asia dalam membangun masa depan generasi muda yang lebih sehat dan produktif.
“Indonesia terbuka bekerja sama dengan India dalam penguatan program MBG,” ujarnya dalam pidato resmi.
India selama ini dikenal dengan PM Poshan, program makan siang gratis bagi pelajar yang telah berjalan puluhan tahun. Sementara itu, Indonesia baru meluncurkan program Makan Bergizi Gratis yang menargetkan lebih dari 37 juta penerima manfaat di seluruh wilayah.
Melalui kolaborasi ini, Sugiono menilai kedua negara bisa saling belajar dalam manajemen, pendanaan, dan distribusi pangan sehat bagi anak sekolah.
“Sinergi Indonesia–India akan memperkuat pondasi generasi Asia yang lebih tangguh dan berdaya saing,” katanya.
Selain ketahanan pangan, Sugiono juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai kunci keseimbangan antara kemakmuran dan pelestarian lingkungan. Ia menyebut, kemitraan ASEAN–India harus berlandaskan sejarah panjang, konektivitas kawasan, serta semangat kesejahteraan bersama.
Dalam konteks hubungan strategis kawasan, sikap Sugiono menegaskan arah baru diplomasi Indonesia yang tidak hanya fokus pada politik dan keamanan, tetapi juga pembangunan manusia dan ketahanan sosial-ekonomi.
(Hariadi)







