Surat-Kabar, Makassar | Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun ini mendapat sorotan nasional, terutama atas kehadiran langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di tengah-tengah massa buruh yang menggelar aksi di kawasan Monas, Jakarta.
Momen ini dinilai istimewa oleh berbagai kalangan, termasuk Mantan aktivis sosial asal Makassar, Rizal Asjahad Rahman.
Menurutnya, kehadiran Presiden di tengah para buruh bukan hanya simbol perhatian negara, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap harga diri bangsa.
“May Day kali ini memiliki makna tersendiri. Sosok pemimpin tertinggi bangsa hadir langsung mendengarkan aspirasi buruh. Ini angin segar setelah bertahun-tahun tuntutan mereka hanya berakhir di meja Dirjen, menteri, bahkan wakil rakyat,” ungkap Rizal.
Ia menilai pernyataan Prabowo yang menyinggung penghapusan sistem outsourcing serta rencana kaji ulang Pajak Penghasilan (PPh) untuk buruh sebagai langkah yang tepat dan patut diapresiasi.
“Presiden menunjukkan itikad baik dan pemahaman bahwa buruh bekerja demi hidup, bukan untuk memperkaya diri. Berbeda dengan pemilik modal yang leluasa menikmati hasil kerja keras buruh,” tegasnya.
Rizal juga menambahkan, bahwa peran negara sebagai pelindung kaum pekerja harus diperkuat dengan kebijakan nyata, bukan sekadar seremoni tahunan.
“Jika pemerintah betul-betul menindaklanjuti komitmen ini, maka May Day 2025 bisa menjadi titik balik dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia,”paparnya.
Aksi buruh tahun ini diwarnai dengan semangat dan harapan baru, karena eksekutor kebijakan hadir langsung mendengarkan dan merespons. Sebuah langkah maju yang disebut Rizal sebagai bentuk nyata dari negara yang hadir untuk rakyatnya.
“Hidup Buruh! Hidup Keadilan Sosial!” pungkasnya. (**)