Surat-Kabar, Makassar | Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar sedang mempersiapkan tahapan seleksi kepala sekolah (kepsek) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seleksi ini direncanakan akan melibatkan mekanisme Assessment yang ketat dan profesional.
Assessment adalah proses pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk menilai suatu objek. Assessment dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti mengevaluasi kinerja, mengukur pencapaian, atau mengidentifikasi kebutuhan.
Menanggapi hal tersebut, Lembaga Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks) menyatakan komitmennya untuk mengawal dan memantau setiap tahapan dalam proses seleksi ini.
Langkah tersebut diambil setelah adanya pengakuan dari Wali Kota Makassar yang menyebutkan adanya laporan jika ada oknum yang berusaha melakukan transaksi untuk memperoleh jabatan sebagai kepala sekolah.
Sekretaris Jenderal L-Kompleks, Ruslan, mengungkapkan bahwa L-Kompleks akan terus melakukan pengawasan dan monitoring terhadap proses seleksi tersebut.
“Kami tidak akan tinggal diam. Sebelumnya, kami sudah banyak menyeret oknum-oknum nakal yang terlibat dalam praktik transaksional ke ranah hukum, bahkan beberapa di antaranya masih dalam proses penyidikan. Jadi, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mengawasi seleksi ini, apalagi setelah ada pernyataan dari wali kota tentang oknum yang mencari jalan praktik pembayaran untuk jabatan,” tegas Ruslan saat ditemui awak media di Polrestabes Makassar, Rabu (12/03/2025).
Lebih lanjut, Ruslan menekankan kekhawatirannya tentang mentalitas korup yang dibawa oleh oknum kepala sekolah dan pejabat tertentu di lingkungan Disdik. “Ada banyak oknum kepala sekolah dan pejabat di Disdik yang bermental korup, dan ini sudah saatnya harus disapu bersih. Kami ingin memastikan proses seleksi ini bersih dan transparan” tambahnya.
L-Kompleks berjanji akan terus mengawasi dan memantau jalannya seleksi kepala sekolah di Kota Makassar, agar tidak ada lagi praktik transaksional yang merugikan masyarakat dan dunia pendidikan dan meminta wali kota Makassar Munafri Arifudin untuk bertangan besi dalam menghadapi oknum oknum bermental korup. (arn)