Surat-Kabar, Palu | Dugaan permainan tender paket di Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Tengah (Sulteng) terbongkar. Ini setelah Lembaga Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks) menemukan adanya indikasi pengaturan pemenang tender yang dilakukan oleh ULP dan Oknum diluar Pemerintahan.
Tidak tanggung tanggung, paket tender pembangunan Sekolah SMA Negeri 1 Palele Kabupaten Buol yang menggunakan anggaran DAK senilai 3.1 Miliar yang dimenangkan Bintang Jaya Mandiri atas temuan L-Kompleks telah diatur sedemikian rupa.
Dalam temuannya, L-Kompleks menyebut, terdapat oknum yang mengaku sebagai pemilik paket pembangunan Sekolah yang kemudian menitipkan paket tersebut kepada oknum lain guna dicarikan kontraktor untuk dimenangkan.
“Ada oknum yang mengaku dia punya paket SMA 1 Palele dan dia titip ke oknum lain untuk dicarikan kontraktor yang mau ikut tender” singkat Sekjend L-Kompleks Ruslan Angkel kepada media, Minggu (23/07/2023).
Selanjutnya, sambung Ruslan, sebelum perusahaan ikut dalam lelang yang dijajakan oknum tersebut Pihak Perusahaan yang telah sepakat ikut tender dipertemukan dengan ULP sebelum mengikuti proses tender.
“Bukti yang kami temukan Perusahaan Bintang Jaya Mandiri selaku pemenang paket pembangunan SMA 1 Palale terlebih dahulu dipertemukan dengan oknum ULP sebelum mengikuti proses lelang” Jelasnya.
Selain oknum ULP dan Oknum diluar pemerintahan, L-Kompleks juga menemukan adanya oknum pejabat pemerintah Provinsi Sulteng yang terlibat.
“Ada oknum pejabat, pikir saja, masa sih ada orang berani mengaku punya paket proyek trus minta dicarikan kontraktor, trus oknum ULP mau ketemu perusahaan sebelum ikut tender, pastilah ada oknum pejabat yang dibelakangnya dan bukti yang ada dikami meng aminkan itu” ungkap Ruslan.
Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sulteng Sulteng, Yudiawati Vidiana saat dikonfirmasi media via Watsapp mengaku tidak memiliki wewenang dan semua adalah wewenang ULP.
“Kalo itu urusannya dengan ULP karena penentuan menang dan di atur menang itu kewenangan mereka bukan kami” Katanya saat dikonfirmasi, Kamis (20/07/2023).
Sementara itu, Unit Layanan Pengadaan ULP terkait saat dikomfirmasi via watsapp seolah enggan memberikan jawaban dan hanya memanggil wartawan untuk berkunjung ke kantor ULP.
“Nanti ke kantor saja pak,” katanya saat dikonfirmasi media, Jum’at (21/7/2023).
Sedangkan salah satu oknum yang ada pada temuan L-Kompleks saat dikonfirmasi media Minggu (23/7/2023) via watssapp tidak merespon dan justru memblokir nomer wartawan. (**)