Surat-Kabar.com |Wacana Sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilu 2024 masih menjadi perdebatan yang anti klimaks. Saat ini, publik juga tengah menunggu putusan Mahkamah Agung (MA) atas UU Pemilu untuk memutuskan tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka, atau memutuskan menjadi tertutup.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Partai Kebangkitan Nusantara PKN Kota Palu, Bustam Hasyim mengatakan wacana sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran dari perjuangan para reformis di masa lalu dan membuat bayangan orde baru dengan politik oligarki menyeruak.
“wacana sistem proporsional di pemilu 2024 merupakan sebuah kemunduran demokrasi yang telah diperjuangkan para reformis kita dan jika itu terjadi pastinya oligarki dan nepotisme di internal partai politik akan terjadi” ungkap Bustan saat ditemui media di Sekretariat DPD PKN Sulteng, Rabu (11/1/2023).
Menurut Bustan, sistem pemilu proporsional tertutup akan mencabut hak masyarakat menentukan calon wakilnya di DPR dan usulan itu jelas-jelas melukai masyarakat. sedangkan selama ini pelaksanaan pemilu dengan sistem proporsional terbuka sudah berjalan dengan baik dan mencerminkan kedaulatan rakyat, karena dapat bebas memilih calon anggota legislatif secara terbuka.
Bustan menegaskan, sistem proporsional tertutup tidak membuka kesempatan kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk menentukan pilihan secara transparan, bahkan tidak terbuka secara jelas peluang untuk dipilih menjadi anggota legislatif.
“Jika sekadar mencoblos logo dan nomor urut partai, rakyat seperti memilih kucing dalam karung sedangkan wakil rakyat ini harus di tahu bibit dan bobotnya”, tegas Bustan.
(Hr)