Surat-Kabar, Makassar | Lembaga Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks) melontarkan kritik keras terhadap Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan yang diduga memanipulasi agenda Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) demi mendukung kegiatan jalan santai bertajuk “Sulsel Anti Mager” yang diinisiasi Pemprov Sulsel.
Menurut Sekretaris Jenderal L-Kompleks, Ruslan Rahman, Disdik Sulsel secara tidak etis dan memalukan telah memanfaatkan status siswa baru untuk menciptakan kesan dukungan publik terhadap program seremonial pemerintah. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai “tipu daya terselubung” yang dikemas melalui istilah Pra MPLS.
“Ini jelas penipuan. Disdik memaksa siswa baru hadir ke acara gubernur dengan embel-embel Pra MPLS. Padahal, seharusnya siswa fokus pada pengenalan lingkungan sekolah, bukan dijadikan alat mobilisasi untuk pencitraan,” tegas Ruslan, Jumat (27/06/2025).
L-Kompleks juga mengungkap bahwa ajakan kepada siswa dilakukan melalui grup WhatsApp dengan instruksi berkumpul di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Bagi L-Kompleks, hal ini menunjukkan betapa sistem pendidikan diintervensi oleh kepentingan politik dan agenda simbolik belaka.
“Ini bukan pembinaan karakter, ini manipulasi ajang Disdik cari muka ke gubernur dengan jalan menipu siswa baru datang ke acara mager Dengan berbalut Pra MPLS,” tegas Ruslan.
Lebih jauh, L-Kompleks menantang Disdik Sulsel menunjukkan dasar hukum atau edaran resmi yang mengaitkan kegiatan jalan santai dengan program resmi MPLS.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Iqbal Nadjamuddin, saat dikonfirmasi wartawan, belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan tersebut. (anr)